MOEHAMMAD ARIEF FURQON

 
ARSIP
BULAN
KALENDER
TIME
JADWAL SHALAT
KONVERSI TANGGAL
Date Conversion
Gregorian to Hijri
Hijri to Gregorian
Day :
Month :
Year
COUNTER
Anda adalah pengunjung yang ke-

link to florida web design page
POLLING HARI INI
LINKS
TEMAN
Ketika Polisi Mengajak Korupsi
25 Agustus 2007
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tadi pagi, sekitar jam 10.00, saya mengurus surat Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) atau yang lebih dikenal sebagai Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKKB) di Polres Jakarta Timur. Ketika masuk ke ruang pembuatan SKCK, saya langsung diberikan dua lembar formulir permohonan pembuatan SKCK dan diminta melampirkan pas foto ukuran 4 x 6 sebanyak tiga lembar, surat pengantar dari kelurahan, dan foto kopi KTP oleh seorang petugas yang selanjutnya kita sebut oknum satu. Formulir yang pertama adalah tentang data diri. Formulir yang kedua adalah tentang sidik jari dan ciri-ciri fisik lainnya.

Sebelum oknum satu tersebut menyerahkan formulir-formulir tersebut kepada saya, dia memberi tahu bahwa saya harus membayar biaya administrasi sebesar Rp15.000 (lima belas ribu). Akhirnya, saya membayar uang tersebut. Sebenarnya, saya tidak ingin membayar, tapi ingin mempertanyakan tentang uang itu. Akan tetapi, saya merasa kondisi saat itu tidak mendukung. Akhirnya saya membawa formulir tersebut dan kemudian mengisinya.

Setelah saya selesai mengisi formulir tentang data diri, saya mengisi formulir sidik jari dan ciri-ciri fisik di ruangan identifikasi. Meja pertama yang saya datangi adalah meja tempat beberapa orang petugas bekerja dengan komputer. Kemudian, oleh seorang petugas, selanjutnya kita sebut oknum dua, saya dibawa ke tempat pembubuhan sidik jari. Di tempat itu tidak ada orang lain selain saya dan oknum dua. Di tempat tersebut, sambil saya membubuhkan sidik jari ke formulir yang disediakan, oknum dua berkata bahwa saya harus membayar lagi uang administrasi sebesar Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah). Jadi, total yang 'harus' saya bayar untuk membuat SKCK adalah Rp25.000 (dua puluh lima ribu rupiah).

Kemudian, saya dibawa lagi ke meja yang ramai tadi. Setelah oknum dua tersebut melakukan pemeriksaan sidik jari menggunakan lensa, dia berkata kepada saya, "Mas, uang administrasinya Mas!".

Akhirnya, dengan berpura-pura lupa, saya bertanya kepada oknum dua "Mmm, maaf Pak, tadi berapa ya?".

Dengan wajah agak-agak bingung dan malu, akhirnya oknum dua berkata "Seikhlasnya saja Mas".

Ya, akhirnya saya merasa ini adalah kesempatan yang tepat untuk bertindak. Saat itu saya berkata "Maaf Pak, apakah ada kuitansinya? Soalnya, ini semua harus ada bukti pengeluaran saya.".

Dengan wajah yang semakin bingung, dia berkata "Wah Mas, kami di sini tidak punya kuitansi.".

Dalam hati saya berpikir mungkinkah sebuah institusi negara di tingkat kota tidak memiliki kuitansi. Saya saja yang 'hanya' seorang mahasiswa hampir selalu membawa kuitansi. Akhirnya saya berkata ke oknum dua, "Ya sudah pak, ini saya bawa kuitansi. Pakai kuitansi saya saja Pak. Yang tanda tangan Bapak".

Lalu, oknum dua berkata "Wah, kami tidak punya stempel Mas.".

Hahahaha. Dalam hati saya tertawa terbahak-bahak. Lagi-lagi, sebuah institusi negara tidak memiliki stempel. Padahal kan, harga stempel tidak sampai Rp100.000 (seratus ribu rupiah).

Akhirnya, saya mengeluarkan kuitansi dan sejumlah uang sambil berkata "Ya sudah Pak, jadi bagaimana?".

Oknum dua tersebut pura-pura tidak mendengar sambil melayani orang lain. Lalu saya ulangi lagi perkataan saya dengan nada sedikit lebih tinggi "Jadi bagaimana Pak?".

Lalu oknum dua tersebut berkata bahwa dari zaman dahulu tidak ada yang meminta kuitansi untuk membuat SKCK. Lalu, dia berkata bahwa pembayaran tersebut tidak menggunakan kuitansi. Kemudian dia mempertanyakan apakah yang di ruangan mengambil formulir tadi, juga mengisi kuitansi. Saya jawab belum. Akhirnya saya disuruh oleh oknum dua untuk kembali meneruskan proses pembuatan SKCK tanpa membayar uang admininstrasi di ruang identifikasi. Alhamdulillah, uang saya Rp10.000 (sepuluh ribu rupiah) selamat.

Akhirnya, dalam hitungan beberapa detik saya telah berada di ruangan tempat saya mengambil formulir tadi. Di ruangan itu, saya mengembalikan formulir data diri ke oknum satu sambil berkata "
Maaf Pak, apakah ada kuitansinya? Soalnya, ini semua harus ada bukti pengeluaran saya.".

Dia berusaha berkelit menjawab pertanyaan saya. Seperti oknum dua, oknum satu ini berkata bahwa di tempat tersebut tidak ada kuitansi dan stempel serta selama ini tidak ada orang yang meminta kuitansi. Saya pun tetap 'memaksa' dengan cara yang tidak jauh berbeda ketika saya menghadapi orang pertama.

Lalu, oknum satu bertanya ke petugas lain. Petugas lain tersebut menyarankan kepada oknum satu untuk mengembalikan uang saya. Ya, alhamdulillah. Akhirnya, uang saya sebesar Rp15.000 (lima belas ribu rupiah) dikembalikan. Setelah menunggu sekitar lima belas menit, SKCK saya telah selesai diproses.

Alhamdulillah, saya bisa membuat SKCK tanpa membayar apapun. Saya berpikir, ketika seseorang akan membuat Surat Keterangan Kelakuan Baik, atau sekarang disebut SKCK, diajak berbuat korupsi kecil-kecilan, masih pantaskah ia mendapatkan surat tersebut?

Saya akui, gaji TNI, POLRI, PNS, dan sebagainya di negeri ini memang masih rendah. Akan tetapi, apakah hal tersebut akan menjadikan kita sebagai anak bangsa untuk berbuat nista? Melakukan korupsi, kolusi, nepotisme, suap, dan lain-lain. Sesungguhnya, negeri ini akan maju bukan karena uang dan sumber daya alam. Namun, negeri ini akan maju dengan SDM yang unggul serta memiliki moral yang baik.

Wallahu a'lam

Wassalam
posted by Arief @ 14.51  
4 Comments:
  • At Sabtu, November 03, 2007 2:57:00 PM, Blogger Unknown said…

    wah, bagus juga caranya. Boleh juga tuh buat akal2an. Lagian kan lumayan banget duit 25 ribu masuk kantong lagi. Emang nih, jaman sekarang susah kagak ada duit. Masih jaman??

     
  • At Rabu, Januari 23, 2008 2:04:00 PM, Anonymous Anonim said…

    Memang manusia hanya ingin enaknya saja... Yang penting enak untuk dirinya, dan selalu mementingkan kepentingan dirinya (bahkan kadang2 dengan kedok kepentingan orang lain). Sudah sulit saat ini mencari manusia yang tulus ikhlas yang murni dari dalam hatinya...

     
  • At Selasa, September 29, 2009 10:34:00 AM, Blogger Ilham Buchori said…

    wah, patut ditiru.....!!! Pintar kamu ya...!!!!

     
  • At Selasa, Januari 11, 2011 5:41:00 PM, Anonymous Anonim said…

    Wow....salute...salute...dengan caranya ini jg membuka mata kita bahwa dgn memberi uang, kita termasuk pelaku korupsi, yaaaa walaupun cuman Rp. 25000, tetapi klo ada 100 orang= jadinya khan Rp. 2500.000, thank u infonya yahhh, tpi knp ya d website polsek pancoran dah di pasang tarif ongkos sidik jari Rp.35000, admin Rp.10000, ini sesuai dengan PP RI No. 50 Thn 2010 ? Malah makin mahal aza yahh biayanya...

    thank u

    Wica

     
Posting Komentar
<< Home
 
PROFIL

Name: Arief
Home: Jakarta, Indonesia
About Me: Nama Lengkap : Moehammad Arief Furqon Nama Panggilan : Arief, Furqon Agama : Islam Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 17 Januari 1989 Golongan Darah : O Alamat : Jalan Kebon Pala I No.48 RT 07 RW 07, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur 13320 Alamat Email : afurqon@yahoo.com, m.arief61@yahoo.com No. HP: 08179171308 Pekerjaan: Mahasiswa Status: Lajang Pendidikan: TK Aisyiyah 27 (1995), SD Muhammadiyah III (2001), SMP Negeri 216 Jakarta (2004), SMA Negeri 8 Jakarta (2006), Fasilkom UI (2006)
See my complete profile
TAUSHIYAH HARI INI
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu
(Q.S. Muhammad : 7)

Hidup di dunia hanya sekali, lakukan segala sesuatu hanya untuk menggapai ridho ilahi.

Banyak orang yang tidak pernah mengalami kegagalan karena memang mereka tidak pernah mencoba.

Kegagalan bukan saat kita terjatuh, tetapi pada saat kita tidak dapat bangkit setelah jatuh.

Tali yang paling kokoh adalah wala' (loyal) karena Allah, permusuhan karena Allah, cinta karena Allah, dan benci karena Allah. (Al-Hadist)

SHOUTBOX
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
TEST
Leaderboard
Create your own Friend Test here
STATUS YAHOO MESSENGER
PETA
IP ADDRESS